Detail Cantuman
Advanced SearchText
EBOOK: Book of Philosophy
"Yang merasa dirinya pintar adalah tolol!,
Yang merasa dirinya bodoh adalah waspada.”
"Yang merasa dirinya pintar adalah tool” Tentu saj, karena perasaan demikian itu sesungguhnya hanya merupakan suatu kecongkakan belaka, merajalelanya si aku yang ingin mengangkat diri setinggitingginya, sebesar-besarnya, yang paling besar, yang tak dapat lenyap, yang abadi dan banyak macam “Yang ter” lagi, Perasaan ini hanya timbul dari pikiran yang bukan lain adalah si aku sendiri, Orang yang merasa dirinya pintar adalah orang-orang bodoh yang mudah bersikap sombong, congkak, tinggi hati, merasa benar sendiri, menang sendiri, meremehkan orang Iin. Tentu saja orang macam itu adalah tolol sekali, Kemudian kalimat lanjutannya yang menjadi kebalikan, "yang merasa dirinya bodoh adalah waspada.” Bukan pintar, melainkan waspada. Memang sesungguhnya, Kalau orang mengamati diri sendiri dan merasa betapa dirinya, seperti semua manusia ain, sebenarnya hanyalah mahluk-mahluk yang banyak sekali kekurangan dan kelemahannya, maka dia adalah seorang waspada. Kewaspadaan itu sendiri yang akan mengadakan perobahan pada dirinya, menghilangkan segala macam kebodohan alam bentuk keangkuhan, ketinggian hati dan sebagainya dan kewaspadaan ini yang melenyapkan kebodohannya. Bukan berarti alu menjadi pintar, karena Kalau dia merasa pintar, berarti ia terjeblos kedalam kebodohan yang akan membuatnya tolol!
"Merasa" alam ha ini berbeda dengan "mengaku". Mengaku dri bodoh saja tidak ada artinya. Pengakuan itu bahkan berselubung untuk menyembunyikan pamrih yang sesungguhnya, yaitu agar dianggap orang yang "waspada", agar dianggap orang yang tahu akan kebodohannya dan karena itu waspada dan berisi. Bukan pengakuan yang ditujukan kepada orang ain, melainkan perasaan yang merupakan pengakuan terhadap diri sendiri, bukan sekedar mengaku, melainkan yakin karena melihat sendri kebodohannya.
Itu adalah batinahnya, sedangkan secara lahiriah, orang yang merasa pintar tentu akan mengabaikan segala macam pendapat dan pengertian orang ain, sehingga orang seperti ini tidak akan mampu menambah pengertiannya sehingga seperti katak dalam tempurung dan tenggelam ke dalam kebodohannya. Sebaliknya, orang yang merasa dirinya bodoh, tentu akan selalu haus akan pelajaran, selalu ingin tahu dan ingin menambah pengetahuannya, mendengarkan pendapat dan buah pikiran orang lain sehingga muncul kewaspadaannya dan tentu dia tidak bodoh kalau sudah mau belajar setiap saat!
[ Dikutip dar cersil: Pendekar Mata Keranjang ]
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
001 KHO b
|
Penerbit | Kumpulan Teratai Hitam : Jombang., 2012 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
001
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain